Iklan Sticky (Ads)

Susahnya Mencari Makanan Halal di Amerika

2

Ini adalah serial tulisan pengalaman saya  tinggal di Amerika, tepatnya di University of California Santa Barbara, (UCSB) California, USA, sebagai Visiting Research Scholar di Orfalea Center of Global and International Studies.

Santa Barbara adalah kota kecil di sebelah utara California berjarak sekitar 2,5 jam naik kereta api.  Di kota bekas jajahan Spanyol dan Meksiko ini komunitas muslim sangat sedikit. Sebagai muslimbanyak kesulitan yang harus saya hadapi dalam menjalankan kewajiban agama. Islam itu sangat teratur dalam segala hal sehingga harus diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan beragama bahkan yang sekecil-kecilnya. Tulisan ini bersifat serial, akan menceritakan pengalaman saya tinggal di Amerika mulai dari masalah makanan, shalat, tempat tinggal, cara bergaul, kegiatan akademik, dan lain-lain.

Kesulitan pertama berada di negara non-muslim adalah mencari makanan dan minuman yang halal. Berdasarkan pengalaman sampai hari ini tinggal di CA USA ada 4 kategori makanan dan minuman yang bisa kita temukan di restauran atau rumah makan : 1. jelas halalnya (makan dan minum di restoran muslim atau makanan/minuman ada label halal di kemasannya), 2. bukan makanan haram tapi tidak disembelih dgn cara Islam (seperti chicken atau beef), 3. bukan makanan haram tapi pengolahannya campur dgn makanan haram (seperi ikan digoreng di wajan yg dipakai untuk masakm babi) dan 4. jelas haramnya (pork, bacon, ham : semua artinya babi tapi beda jenisnya). Minuman juga demikian, harus zero alkohol. Beruntung teman2 di UCSB faham dengan keyakinan saya sebagai muslim dan menghargainya keputusan saya untuk memilih makanan tertentu. Mereka bahkan  membantu untuk menjelaskan apakah makanan/minumannya halal atau tidak.

Menurut beberapa teman dosen UIN Bandung yang pernah belajar di luar negeri, kalau kita ingin makanan halal ya harus masak sendiri. Harus mau merepotkan diri menyiapkan makanan untuk beberapa kali makan, sarapan, makan siang dan makan malam. masak sekali lalu tinggal dihangatkan. Selesai. Dengan masak sendiri katanya kita bisa berhemat juga. Berdasarkan pengalaman, harga makanan di Amerika itu berkisar antara 5-8 dolar. Itu makanan yang normal, belum ditambah minumannya. Jadi tinggal anda hitung sendiri, kalikan 3 kali makan sehari, kali 30 hari. Satu bulan kantong langsung menipis. Dengan masak sendiri kita cukup beli bahan 5 dolar dan bisa dimakan untuk satu hari. Saya sendiri belum mencobanya, karena saat ini masih tinggal di hotel. Mungkin setelah tinggal di kosan, saya akan mengikuti saran tersebut.

Dari gambar di bawah ini menurut anda mana minuman dan makanan yang kategori 4 : jelas haramnya?

13896176362016899980

13896176891227063251

Bila anda menjawab makanan yang ada tulisan "Pork" itu makanan haram, Anda benar karena pork itu artinya babi. Minuman yang beralkohol dalam gambar di atas ada di gelas sebelah kanan jus jeruk, itu beer. Harus hati-hati  karena warnanya sama dengan es teh di gelas kedua dari kanan. Yang paling  kanan itu minuman fresh water. Kalau di Indonesia seperti Aqua.

Tunggu tulisan saya berikutnya ya

- Shalat Yuk, Tapi di mana?
( Hide )
  1. Very informative article, i am regular reader of your blog.
    I noticed that your blog is outranked by many other
    websites in google's search results. You deserve to be in top ten. I know what can help
    you, search in google for:
    Omond's tips outsource the work

    BalasHapus
  2. Wah, sangat bersyukur hidup di Indonesia. Makanan Halalan Thayyiban sangat mudah didapatkan. Terimakasih informasinya, semoga menjadi amal sholeh buat penulis.

    BalasHapus

© all rights reserved
Modified by kanguwes