Kualitas sebuah bangsa dapat dilihat dan diketahui dari kualitas sumber daya manusia yang hidup di dalamnya. Dan kualitas sumber daya manusia tersebut sangat ditentukan oleh kualitas guru yang membimbing dan mengarahkan. Gurulah yang mencetak manusia sehingga mampu berprestasi dan memberi kemanfaatan bagi masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. Dengan demikian sangat wajar bila guru mendapatkan perhatian karena tingginya keutamaan yang mereka miliki.
Al-Ghazali menyebut guru sebagai orang besar di semua kerajaan langit. Ia mengumpamakannya seperti matahari yang menerangi dan memberikan kehidupan bagi umat manusia. Dengan ilmunya guru mengarahkan manusia untuk mengetahui yang benar dan yang salah, yang baik dan yang buruk sehingga mereka dapat meraih kebahagiaan dunia dan kenikmatan akhirat.
Guru juga laksana minyak wangi. Setiap manusia pasti menyenangi minyak wangi. Seorang guru itu wangi dengan ilmunya dan menyebarkan wewangian kepada lingkungan yang ada di sekitarnya.. Ia menjadi aromatherapi bagi masyarakat yang haus dengan ilmu pengetahuan dan nasehat yang berharga.
Rasulullah sendiri menyebut dirinya sebagai guru. Beliau mengajari umat Islam untuk terbebas dari gelapnya kebodohan menuju terangnya cahaya kecerdasan. Sedemikian tingginya keutamaan seorang guru sampai beliau bersabda "Barang siapa yang mempelajari satu bab dari ilmu untuk diajarkan kepada manusia, maka ia telah mendapat pahala tujuh puluh orang shiddiq (orang yang benar dan membenarkan beliau seperti Abu Bakar As-Siddiq)".
Dalam hadits lain Rasulullah juga memperlihatkan kecintaannya kepada orang yang mengajarkan ilmu. Rasulullah diriwayatkan ke luar rumah dan menyaksikan dua pertemuan. Pertemuan pertama orang-orang sedang berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah. Dan di pertemuan kedua orang sedang mengajarkan ilmu. Rasulullah memilih duduk pada pertemuan yang kedua. Demikianlah betapa tingginya keutamaan seorang guru di mata Rasulullah sehingga sepatutnya kita pun mengikuti jejak beliau. Wallahu a'lam
Penulis: Uwes Fatoni
Tidak berlebihan jika seorang guru diumpamakan sebagai matahari yang mampu memberikan cahaya seluruh jagat raya, mampu menggantikan malam menjadi siang dari gelap gulita menjadi terang benderang, begitu istimewa memang sosok seorang penyampai kebenaran, pengistafet ilmu, berapa hadist yang menganjurkan agar kita selalu hormat dan menghargai guru kita walaupun dia hanya mengajarkan satu huruf kepada kita. Good Lack………….Tuk guru-guru yang bertebaran di permukaan bumi, Thak's karenamu kita jadi tau beragam ilmu, kita bisa membaca dan menulis itu tidak lepas dari campur tangan mu. Adanya presiden, mentri, dokter, itu semua bermula padamu, dari sebuah kata-kalimat-bait. Ingsa Allah pahalanya selalu mengalir walaupun engkau sudah tidak bisa kami lihat, tapi pengabdian, kekarismatikan dan kekomunikatifan caramu menyampaikan materi itu kan selalu ku kenang.
BalasHapusguruku pahlawanku, mungkin itulah yang pantas ku ungkapkan karena dengan jasa mereka kita dapat membaca, menulis dan mengetahui akan pengetahuan.namun kita terkadang melupakan itu., setuju dengan pernyataan di atas, karena pendidikan yang mendominasi kehidupan tidak terlepas dari seorang guru,!!!maka tak pantas kita untuk menganggapnya gampang dan menghinanya,yang pantas diberikan adalah sebuah penghormatan dan penghargaan, guru ku bangga padamu jasamu mengalir sepanjang masa..........
BalasHapusGuru....nama yang ga asing lagi ditelinga kita, Guru laksana lentera yang menerangi hidup kita, Guru itu bukan hanya yang mengajar di sekolah saja, di mesjid tapi Guru itu bisa juga orang yang memberi kita pengetahuan/ilmu sekecil apapun itu bisa disebut guru, jadi guru........I JUST WANNA SAY I LOVE U.............
BalasHapusemang guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa, pada zaman sekarang metode penyampaianya guru lebih banyak menggunakan buku-buku, lks, atau yang lainnya, sehingga terpaku kepada hal tersebut.
BalasHapusseperti yang dikatakan Al-Ghazali di atas, guru seumpama matahari yang memberi kehidupan bagi manusia yang dengan ilmunya mampu mengarahkan kita sehingga tahu mana yang benar dan yang salah.guru adalah sosok pemimpin yang menjadi teladan bagi muridnya..,apa yang diberikannya kepada kita merupakan sebuah celah untuk kita bisa meraih sebuah keinginan yang kita impikan.guru mampu bertahan disetiap keadaan demi ilmu yang harus diamalkannya..guru guru dan guru..adalah sosok yang tak akan pernah terlupakan untuk kita.
BalasHapusGuru pahlawan tanda jasa. Guru adalah orang tidak ada bekasnya, dimanapun tidak akan ada yang ngomong bekas guru saya!guru menciptakan murid-murid yang berprestasi, seperti sebagai orang besar di semua kerajaan langit, ia mengumpamakannya matahari yang memberi yang memberi kehidupan manusia. Tanpa ada guru tidak akan ada orang yang pintar pemikirannya menjadi seorang presiden, gubernur, itu adalah berkat seorang guru, tetapi seorang guru sangat beraty karena sebagai contoh anak didiknya. Tetapi dari dulu sampai sekarang guru tak pernah dihargai atau PNS, gaji yang sedikit................ tapi jasamu membuat orang berhasil terimakasih guru..............
BalasHapusADA APA DENGAN GURU.......??
BalasHapusBeberapa saat lalu persatuan guru di berbagai daerah melakukan demonstarsi menuntut kenaikan gaji. Kebanyakan demo dilakukan denang aksi damai namun tidak sedikit juga yang melakukan anarkisme. ada apa dengan guru?
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, tapi mengapa sekarang justru guru sendiri menentut balasan jasa. Bila dilihat dari berbgaia aspek hal ini bisa terjadi karena minimnya penghargaan bagi guru baik dari pemerintah ataupun masyarakat umum. Peningkatan kebutuhan dan gaya hidup bisa menjadi alasan lain.
Idealnya seorang guru tidak perlu sibuk memikirkan berapa gaji yang akan mereka terima, dia seharusnya fokus dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru; mencerdaskan anak bangsa, tidak hanya secara intelektual tapi juga moral atau akhlak, karena ilmu tanpa akhlak tidak akan bermanfaat, sebaliknya akan menjadi cikal bakal kehancuran. Tentu saja untuk mencapai tujuan ini, diperlukan kerjasama dari berbagai pihak; guru, anak didik, orang tua juga pemerintah.
Beberapa saat lalu, saya menonton film Laskar Pelangi, hati saya sangat terenyuh melihat perjuangan seorang Bu Muslimah. Dia adalah salah serang potret guru yang patut kita contoh. DEngan keadaan yang serba susah, ia tetap melaksanakan tugas guru dengan penuh keikhlasan. Para guru sebaiknya mengintrofeksi dirinya kembali, sudah sesuaikah tuntutah gaji yang besar dengan pengabdian yang mereka berikan untuk anak bangsa, sudah berhasilkah mereka mencetak generasi bangsa yang cerdas secara intelektual dan moral.
Selamat Berjuang Para Guru!!
Tidak salah jika dikatakan bahwa kuali
BalasHapustas suatu bangsa bergantung pada kulitas sumber daya manusia yang terdapat di dalamnya. Suatu tatanan masyarakat yang berkualitas terbentuk dari ndividu yang berkualitas pula.
Jika dilihat saat ini, telah terjadi banyak fenomena sosial terutama mengenai permasalahan guru, undang-undang Guru dan atau dosen. Namun sepertinya permasalahan mengenai ketidak seimbangan antara guru dan pihak pemerintah sampai saat ini belum terpecahkan. Jika dilihat secara objektif, saat ini pemerintah memberikan penghormatan yang tinggi dengan melipatgandakan tunjangan-tunjangan kepada guru mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
Terlepas dari hal itu, posisi guru saat ini merasa lega, karena pemerintah mulai memperhatikan posisi guru, tidak sebagai anak tiri namun sebagai pelopor sekaligus pelatih untuk melahirkan pejuang bangsa Indonesia.
Guru memang laksana pelita yang menerangi hidup kita, berusaha membawa kita dari keadaan tidak tahu menjadi tahu. Terkadang kita memaknai seorang guru jika ia mengajar di sekolah atau lembaga-lembaga tertentu, berseragam atau bersepatu saja, padahal guru itu bisa siapa saja, adik kita kah teman kita kah bersepatu atau tidak berseragam ataupun tidak, asalkan dia memberikan kita pengetahuan walaupun satu huruf itupun guru yang perlu kita hormati. kalau tidak salah hal inipun pernah tertulis dalam kitab ta'lim muta'lim. selain ibu dan bapak yang melahirkan kita dan membesarkan kita, guru juga termasuk orang tua kita.
BalasHapusGuru tanpa tanda jasa, kalimat ini sering kita dengar. Meskipun demikian, kita adalah orang yang bernurani dan berakal maka wajar jika kita memberikan penghormatan dan memberikan balas jasa, apalagi guru sudah menjadi sebuah profesi, maka layak dan sepatutnyalah kita mendorong eksistensi propesi tersebut dengan memperhatikan kesejahteraannya melalui gaji dan tunjangan-tunjangan tertentu. jangan sampai kita mengakui keberadaan guru tapi kita tidak menyadari adanya guru.
Maaf pak mau nambah komentar ah.....
BalasHapusSaya sangat sepakat dengan tulisan Bapak, bahwa kualitas suatu bangsa ditentukan oleh SDM yang ada di dalamnya. Dan kualitas SDM itu tergantung yang membimbingnya. Kalau pakai istilah bapak, yang membimbing itu disebut guru.
Keutamaan seorang guru tidak diragukan lagi. Bahkan Rasulullah mencintai seseorang yang mengajarkan ilmu kepada orang lain.
Tapi, saya lebih sepakat jika orang yang disebut menentukan kualitas SDM itu adalah Ibu. Karena Rasulullah SAW sendiri menyebutkan bahwa "Ibu itu adalah madrasah bagi anak-anaknya". Sehingga yang paling berperan dalam membentuk seorang anak itu adalah seorang ibu.
Baik atau buruknya generasi saat ini ditentukan oleh bagaimana pola seorang ibu dalam mendidik anak. Walau bagaimanapun, seseorang banyak menghabiskan waktu di rumah. Dapat kita bedakan seseorang yang tidak pernah merasakan kasih didikan dari seorang ibu langsung dengan orang yang sehari-hari diasuh dan dididik oleh ibunya.
Terlepas dari berbagai permasalahan menyangkut "guru" saat ini, saya tetap lebih sepakat yang lebih berjasa dalam membentuk kualitas seorang individu untuk kemudian membentuk SDM yang berkualitas adalah seorang Ibu.
Wallahu A'lam Bishowwab.
Ass....Pak,
BalasHapusBagus juga tulisannya...sedikit lebih objektif kayaknya lebih asyik tuh, Pak...
Tapi bagus buat ngomentarin profesi guru, ditambah referensi LAskar Pelangi...Ajib.
Segitu mungkin ya, Pak
Guru yang baik adalah guru yang bisa diteladani segala tingkah lakunya. Jadi, ..... guru yang kita harapkan adalah guru yang profesional dan memeiliki akhlaq mulia dan siap menjadi teladan bagi siapapun. Ok !
BalasHapusguruku................
BalasHapuskau segalanya bagiku..........
aku tak brarti tanpamu...........
Orang tua menyelamatkan kita dari kelaparan/kematian, sedangkan Guru adalah penyelamat kita di akhirat dengan (kita mengetahui kebenaran dan kesalahan) yang berasal dari guru
BalasHapusTeacher is a parents in my campus,with the teacher all student so smart and diligent..
BalasHapusuniversity the best :)
good Luck sir,,